Kang Emil Hadiri Peluncuran Mobil Listrik Buatan Anak Bangsa
Today.id - Walikota Bandung Ridwan Kamil (Emil) hadiri acara peluncuran mobil listrik Crossover buatan Institut Teknologi Nasional (Itenas) di Bale Dayang Sumbi, Itenas, Kota Bandung, Rabu (15/11/2017).
Pada kesempatannya, ia mengatakan bahwa seharusnya teknologi yang dibuat anak bangsa mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
“Ini membuktikan bahwa teknologi anak bangsa sebenarnya sudah siap. Harusnya pemerintah pusat bisa mendukung teknologi yang ramah lingkungan ini sehingga udara bisa menjadi lebih bersih, polusi berkurang, dan karya anak bangsa bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” katanya.
Mobil listrik jenis Crossover dari Itenas ini dilaksanakan dengan biaya riset dan pengembangan yang hanya menghabiskan biaya kurang lebih 1 milyar rupiah dalam tiga tahun.
Setelah melakukan test driver mobil tersebut, Emil merasakan sensasi yang sama persis saat mengendarai kendaraan konvensional pada umumnya.
“Tadi saya setir stabil dan tidak ada masalah. Dan tidak ada suara, saya kira tadi belum start ternyata sudah jadinya tidak menimbulkan kebisingan. Ini adalah kelebihan dari mobil listrik ini,” tuturnya.
Emil mengaku Pemkot Bandung akan mengusahakan peraturan daerah yang mengatur kendaraan berbahan bakar listrik agar dapat di uji cobakan dijalanan Kota Bandung.
Ia pun manambahkan, Pemkot Bandung di level lokal akan coba mendukung semaksimal mungkin dan mudah-mudahan dalam waktu kedepan dapat diuji coba di jalanan kota Bandung. (Red)
Pada kesempatannya, ia mengatakan bahwa seharusnya teknologi yang dibuat anak bangsa mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
“Ini membuktikan bahwa teknologi anak bangsa sebenarnya sudah siap. Harusnya pemerintah pusat bisa mendukung teknologi yang ramah lingkungan ini sehingga udara bisa menjadi lebih bersih, polusi berkurang, dan karya anak bangsa bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” katanya.
Mobil listrik jenis Crossover dari Itenas ini dilaksanakan dengan biaya riset dan pengembangan yang hanya menghabiskan biaya kurang lebih 1 milyar rupiah dalam tiga tahun.
Setelah melakukan test driver mobil tersebut, Emil merasakan sensasi yang sama persis saat mengendarai kendaraan konvensional pada umumnya.
“Tadi saya setir stabil dan tidak ada masalah. Dan tidak ada suara, saya kira tadi belum start ternyata sudah jadinya tidak menimbulkan kebisingan. Ini adalah kelebihan dari mobil listrik ini,” tuturnya.
Emil mengaku Pemkot Bandung akan mengusahakan peraturan daerah yang mengatur kendaraan berbahan bakar listrik agar dapat di uji cobakan dijalanan Kota Bandung.
Ia pun manambahkan, Pemkot Bandung di level lokal akan coba mendukung semaksimal mungkin dan mudah-mudahan dalam waktu kedepan dapat diuji coba di jalanan kota Bandung. (Red)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus