17 Perusahaan Diundang Dalam Seminar Dalam Menjaga Kelestarian Sungai Citarum

Today.id - PT South Pacific Viscose menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pelestarian Sungai Citarum yang kian gencar didengungkan pemerintah pusat. Salah satunya ditunjukkan dengan menggelar Seminar Pengendalian Pencemaran Air Menuju Citarum Harum Bestari di Prime Plaza Hotel Kawasan Kota Bukit Indah, Rabu (25/4).

Istimewanya, dalam seminar tersebut PT SPV juga mengundang perwakilan 17 perusahaan yang berkolerasi dengan Citarum atau berada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, guna menyamakan persepsi dan menyadarkan semua pihak betapa pentingnya menjaga kelestarian Sungai Citarum itu.

Head of Corporate Affairs PT South Pacific Viscose Widi Nugroho Sahib mengatakan, dengan menyamakan persepsi maka seluruh perusahaan, khususnya yang berada di DAS Citarum, memiliki semangat yang sama pula dalam menjaga Sungai Citarum.

“Seminar ini bisa menjadi langkah awal. Bakal ada langkah-langkah selanjutnya demi mewujudkan Citarum Harum Bestari. Misalnya, terus memperhatikan kualitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) hingga melakukan reboisasi di sepanjang DAS Citarum,” ujarnya.

Widi berharap dengan dukungan semua pihak, terutama perusahaan-perusahaan di sepanjang DAS, program Citarum Harum Bestari dapat benar-benar terwujud. “Permasalahan lingkungan menjadi isu dunia dan terjadi di berbagai negara. Korsel misalnya, berhasil mengembalikan suatu wilayah yang dulunya identik dengan sampah kini menjadi wilayah elite. Jika negara lain bisa, maka kita pun bisa,” kata Widi.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Dr Ir Anang Sudarna M.Si Ph.D mengatakan, sebanyak 20 juta warga Jawa Barat dan 10 juta Warga Jakarta bergantung ke Sungai Citarum.

“Sungai Citarum adalah sungai paling strategis di Indonesia. Data menunjukkan Sungai Citarum saat ini mengairi sawah seluas
420 ribu hektare yang mampu menghasilkan 6 juta ton beras. Juga berperan dalam menghasilkan 1.800 MW, tak terlalu besar namun perannya vital,” kata Adang.

Sungai Citarum juga, sambungnya, menyediakan air baku untuk memenuhi kebutuhan air minum di Jawa Barat dan Jakarta. “Bahkan, ada 2.000 lebih perusahaan bergantung pada keberadaan Sungai Citarum. Karena itu sangat penting memperhatikan kualitas IPAL, pasalnya, meski bukan penyumbang pencemaran terbesar, namun tetap harus diperhatikan, karena kandungan bahan kimia limbah pabrik ini cukup besar,” ujarnya.

Adang menambahkan, penyumbang terbesar pencemaran Sungai Citarum bukanlah dari perusahaan, melainkan dari peternakan. “Perlu diketahui pencemaran akibat perusahaan hanya menyentuh di angka 6 persen, sedangkan akibat limbah peternakan menyentuh angka 14 persen,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan Kadis LH Kabupaten Purwakarta H Didi Suardi. Dirinya mengapresiasi PT SPV yang berinisiatif menggelar seminar tersebut. “Mari kita bersama-sama mengembalikan dan menjaga Sungai Citarum dan ikut bertanggung jawab atas ekosistem di dalamnya, sehingga Citarum Harum Bestari dapat terwujud,” katanya. (Red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kejam! Bayi Ini di Kubur Hidup-hidup

Bersiaplah! Waterpark Terbesar di Purwakarta Segera Hadir

Harga Sembako Naik, Pedagang Hanya Bisa Pasrah